• This is Slide 1 Title

    This is slide 1 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com...

  • This is Slide 2 Title

    This is slide 2 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com...

  • This is Slide 3 Title

    This is slide 3 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com...

Sunday, October 23, 2016

Sembilan Pendaki Tersesat Di Gn Bawakaraeng


Minggu(23/10) pukul 14.30 Wita

Info masuk 9 orang pendaki yang dilaporkan tersesat di Gunung Bawakaraeng Kab. Gowa Sulsel. Diketahui lokasi pada koordinat 5°16'28.2"S - 119°53'46.3" E.
Setelah melakukan briefing dengan keluarga korban di Kampung topidi, kel. Bontolerung, kec. Tinggimoncong, Kab. Gowa, pd pukul 21.50 (23/10) tim SAR dibantu keluarga dan warga sekitar langsung bergerak menuju lokasi korban yang mulai kedinginan dan kehabisan ransum. Mereka masih bisa berkomunikasi dengan tim sehingga sedikit mempermudah dalam proses evakuasi nantinya. Semoga semuanya berjalan sesuai rencana, avignam jagat samagram.

(basarnas pos Sar Makassar)

Sunday, October 16, 2016

WNA MENINGGAL DI GN ABANG - BALI

Bliad_Di kabarkan wisatwan WNA atas nama daniel david yang terjatuh di jurang gunung Abang via jalur pendakian Dsn Dukuh   Ds abang batudinding Kec Kintamani kab Bangli pada minggu 16 oktober 2016.

Mendapati laporan tersebut Team SAR bergegas melakukan Evakuasi , dan berikut unsur unsur yang terlibat :
BPBD Bangli,
Polsek Kintamani,
Basarnas Bali,
Polres bangli,
TNI ,
Dinkes,
Masyarakat setempat

Saat ini korban sudah berada di RS dan segera di terbangkan ke negara asal untuk di kebumikan

(BPBD Bangli)

Evakuasi Warga Mataram Terpeleset Di Air Terjun Taman Wisata Alam - Mataram

Bliad_Minggu (16/10/16) Pukul 16.45 WITA Basarnas Kantor SAR Mataram menerima laporan dari Bapak Zul bawhwa telah terjadi kecelakaan seorang pengunjung terjatuh di kawasan air terjun Taman Wisata Alam di Desa Kerandangan Kecamatan Senggigi Lombok Barat.

Menindaklanjuti laporan tersebut Kepala Kantor SAR memerintahkan satu tim Rescue ke lokasi kejadian untuk memberikan bantuan SAR.

Korban yang mengalami keram dan cidera punggung ini langsung ditreathment oleh tim dan selanjutnya dievakuasi menuju ke Puskesmas Meninting Lombok Barat untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut Evakuasi yang dilakukan secara manual ini memakan waktu sekitar 4 jam dikarenakan medan yang terjal.

Korban yang diketahui bernama Muhammad Oscar Rizky Efendy (21) asal Perumnas Mataram ini, sebelumnya sedang melakukan kegiatan rekreasi bersama teman-temannya di kawasan air terjun tersebut, tiba-tiba Oscar terpeleset dan jatuh. Menurut salah satu temannya saat Oscar terkapar korban tidak bisa bangun dan merasakan nyeri pada punggung dan kakinya, menyadari kedaan rekannya yang emergency, Rian yang juga merupakan salah satu teman korban langsung melaporkan kejadian itu ke petugas Taman Wisa Alama Kerandangan.

Sekitar Pukul 21.30 Wita Korban berhasil dievakuasi oleh tim rescue Basarnas sampai di Pukesmas Meninting.

(Basarnas kansar mataram)

Monday, October 10, 2016

BANJIR BANDAMG TERJANG LERENG GN LAWU

Bliad_Hujan deras yang mengguyur, Minggu (9/10/2016) sore hingga malam, berbuah bencana bagi warga Desa Ngancar, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan.

Dilaporkan, satu gudang dan sembilan rumah rusak dan enam hewan ternak hilang akibat banjir bandang yang berlangsung beberapa menit tersebut.

"Tidak ada korban jiwa dalam banjir bandang tersebut. Banjir bandang tiba-tiba datang mengguyur warga sekitar lima menit saja. Setelah itu normal kembali," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Magetan, Agung Lewis, Senin (10/10/2016).

Akibat banjir bandang tersebut, gudang penyimpanan alat berat milik mantan kepala desa rusak. Dua molen untuk pengaduk semen dan pasir hilang dibawa banjir bandang.

Sementara itu, enam kambing dilaporkan hilang lantaran kandangnya rusak diterjang banjir bandang,sedangkan rumah yang rusak karena air serta lumpur yang berasal banjir bandang masuk ke dalam rumah.

"Tadi kami bahu membahu bersama TNI dan Polri membersihkan rumah warga kemasukan materiil lumpur, pasir dan batu," ungkap Agung.

Selain itu, lanjut dia, tim gabungan juga membuat beronjong untuk membuat jembatan penghubung di desa tersebut. Tim juga menyingkirkan bebatuan dan memotong pohon-pohon yang berpotensi tumbang.

Agung menambahkan, pihaknya juga mendapatkan laporan bencana longsor di Desa Genilangit, Kecamatan Poncol. Longsor menerjang pengendara sepeda motor yang memboncengkan istri dan anaknya.

"Semuanya selamat. Akses jalan yang tertutup timbunan tanah longsor sudah bisa diatasi. Orangnya kebetulan berkendara melewati jalan tersebut dan tiba-tiba longsoran tanah menerjang kendaraannya," ungkap Agung.

Sumber : Kompas Penulis: Kontributor Madiun, Muhlis Al Alawi
Editor: Caroline Damanik
(Kompas)

Monday, October 3, 2016

Pendaki Asal Jakarta Meninggal Di Gn Semeru

Diinfokan 1 orang penggiat alam meninggal.dunia karena tidak kuat melanjutkan perjalanannya dan sakit saat d tgh jalur pendakian.

Rombongan berjumlah 4 orang tiba di pos ranupane tgl 03-10-2016  pukul 10.30 wib, pada saat sampai landengan dowo -+ 50 m dari landengan dowo ,korban merasa msh tidak kuat hingga akhrnya memilih utk istirahat kembali ke tempat istirahat pertama dan akhrnya korban jatuh tidak sadarkan diri pukul 15.45 wib saat di cek korban masih ada nafasnya dan kemudian teman korban memilih utk turun 2 org mencari bantuan,pada saat team dari saver datang di lokasi kejadian pukul 17.10 wib di observasi denyut nadi korban masih terdeteksi dan team langsung mengevakuasi korban ke pos ranupane,korban meninggal dunia pada saat perjalanan ke pos ranupane.

Sampai di ranupane pukul 19.40 wib korban langsung di bawa turun ke RSUD memakai ambulance desa Ranupane dan langsung di lakukan visum luar pada pukul 01.10 wib tanggal 04-10-2016.

Jenazah sementara di semayamkan di kamar jenazah RSUD sambil menunggu kedatangan kerabat korban utk di bawa ke rumah duka

(Tri sugiarto)

Sunday, September 25, 2016

Longsor Banjarnegara

Terjadi tanah longsor Pada hari minggu 25 sept 2016 jam 07.00 wib. Longsor menimpa rumah bpk. Sugianto umur 57 th.
Jumlah jiwa 9 jiwa 1. Sugianto 57 th
2. Khotifah 50 th
3. Slamet parno 35 th
4. Fitriyah 25 th
5. Saminem 32 th
6. Nurhaidin 21 th
7. Rohyatun 13 th
8. Usman 5 th
9. Agus 37 th
Kronologis : longsor dipicu akibat hujan deras yang terjadi pada hari sabtu 24 sept 2016 sejak jam 12.00 hingga malam hari. Longsor menimpa rumah berukuran p : 12 m L : 7  m, pemilik rumah atas bpk sugianto rt 5 rw 5 dusun tambak sari desa sidengok kec. Pejawaran kab banjarnegara. Longsoran mengakibatkan korban meninggal dunia  1 orang atas nama nurhaidin umur 21 th (anggota KK).
Pada jam 07.00 wib saat longsor terjadi korban meninggal sedang berada dibelakang rumah  membetulkan saluran air yang berada di belakang rumah. Tiba2 tanah tebing setinggi 15 m lebar 40 m diatas rumah longsor menimbun rumah dan korban tersebut.
TIM BPBD dibantu relawan dan masyarkat melakukan pencarian korban. Korban berhasil ditemukan pada hari minggu 25 sept 2016 jam 10.30 wib dan berhasil dievakuasi jam 11.10 wib oleh Tim BPBD , TNI, POLRI, PMI banjarnegara dibantu relawan dan masyarakat setempat. Korban langsung di serahkan ke keluarga untuk disucikan dan kemudian di makamkan

(TRC BPBD Banjarnegara)

Sunday, September 18, 2016

Pendaki Asal Jakarta Di Evakuasi Dari Gunung Sumbing

Bliad_Pagi dulur2, ijin info Survivor sakit di Gn Sumbing td pagi 19 sept 2026 pkl 03.00 wuib berhasil dievak dg selamat.
Survivor an  : 1. Ayu Retno sari (24) pondok kelapa jaktim,  2. Nugroho Dwi (jakarta),  3. Sidiq Anwar (mojosari,  baturetno banguntapan Bantul), 4. Haryanto (jogja),  5. M. Ridwan (jogja) semua selamat.

Kronologi kejadian :
Tanggal 17 Spt 2016 Rombongan naik ke puncak Sumbing. Sesampai di Pos IV Survivor Ayu mengalami Kecelakaan dan memutuskan berhenti di Pos IV dg ditemani rekannya  Dwi. Kemudian 3 rekannya yang lain melanjutkan perjalanan menuju puncak.
Tanggal 18 Spt 2016 Rombongan yang turun dari puncak bertemu kembali dg Survivor Ayu di Pos IV. Pkl 15.30 wib Survivor dan Rombongan turun
Pukul 19. 00 wib sampai di Pos III dan Survivor Ayu mengalami Pingsan.
Kemudian rekannya Ridwan turun ke Basecamp untuk meminta bantuan.
Pd pkl 23.00 wib Ridwan sampai di basecamp dan meminta bantuan warga .
Pukul 2400 wib warga naik untuk melakukan evakuasi .
Pd pkl 02.30 wib tim gabungan dan warga berhasil mengevakuasi Survivor Ayu di Pos III dan pukul 03.00 wib Survivor Ayu sampai di Basecamp
Pd pkl 05.00 wib semua Survivor ( rekan Survivor Ayu )  sampai di Basecamp.
Semua Survivor dalam kondisi Selamat , untuk Kemudian Ops. SAR di tutup.
Suwun

Sumber : Kansar Basarnas Pos SAR Semarang

Wednesday, September 14, 2016

Warga Cirebon Meninggal Di Goa Lalay Majalengka - Jawa barat

Bliad_Setelah sempat ditutup, obyek wisata Goa Lalay (Kelelawar) atau dikenal dengan Green Canyon Majalengka yang berlokasi di Desa Sukadana, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka, kembali menelan satu korban jiwa, Senin (12/9/2016).

Korban sendiri tewas akibat hanyut terbawa arus sungai yang mengairi di lokasi goa tersebut. Identitas korban Muhajirin (22 tahun), warga Blok Dukuh Malang RT 06 RW 02 Desa Tukmudal Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon.

Kapolres Majalengka, Ajun Komisaris Besar Mada Roostanto membenarkan adanya peristiwa tersebut. Menurut dia, kejadian ini bermula ketika korban bersama tiga orang rekannya bernama Andri Lala (24 tahun), Fikri (23 tahun) dan Nurhaini (22 tahun)  mendatangi Goa Lalay untuk refreshing. Kemudian korban bersama temannya  Andri meminta izin berenang kepada petugas obyek wisata dan mengizinkannya.

“Korban dan Andri tidak lama kemudian berenang, korban terseret arus dan rekannya berusaha menolong korban dan sempat tertangkap tapi terlepas lagi hingga akhirnya korban tenggelam dan ditemukan tewas,” paparnya.
Setelah itu rekan korban fikri memberikan informasi ke rumah warga untuk meminta tolong yang langsung melaporkan peristiwa itu ke Mapolsek Argapura.

“Anggota kami dari polsek dan warga mengevakuasi korban, dan sekira pukul 18.15 WIB, korban di bawa ke rumah sakit Majalengka dalam keadaan sudah meninggal dunia,” paparnya.

Sebelumnya juga dua orang mahasiswa UIN Jakarta tewas terseret arus sungai Goa Lalay ketika berenang di lokasi tersebut. Kala itu belasan mahasiswa yang datang dari Jakarta sengaja ingin bermain di Goa Lalay tersebut.
Sekadar untuk diketahui, Goa Lalay berada di kaki Gunung Ciremai berjarak sekitar 2 kilometer dari Kecamatan Argapura atau 16 km dari Kabupaten Majalengka. Lokasinya sangat ekstrem karena diapit dua tebing tinggi hingga mencapai kurang lebih 15 km dengan aliran sungai cukup deras. Di lokasi itu juga terdapat air terjun pelangi.

Alasan pemberian nama itu karena saat tersorot cahaya matahari, air terjun akan terlihat warna warni. Sementara di bagian lain, mitos yang berkembang di Goa Lalay terdapat penunggu ular siluman.

Sedangkan penemuan Goa Lalay sendiri baru ditemukan belum lama ini oleh para penambang. Tapi Goa Lalay sudah mampu menarik sejumlah wisatan dari berbagai daerah untuk berkunjung.

Sumber : K C
Foto       : ilustrasi

Pendaki Asal Pekalongan Meninggal Di Gunung Semeru


BLIAD_Seorang pendaki atas nama Zimam Arofik alamat Jl. WR Supratman 123 RT. 005/ RW. 012 Kelurahan Panjang Wetan Kec. Pekalongan Utara Kota Pekalongan, meninggal dunia di Pos Kalimati saat melakukan pendakian Gunung Semeru.

Kronologis kejadian menurut rombongan korban adalah:.
-pada tanggal 10 september 2016 Korban Zimam bersama 6 orang pendaki asal pekalongan mendaftar di pos Rranupani, setelah mengikuti briefing dan pengecekan perlengkapan termasuk surat keterangan dokter di nyatakan lengkap, maka melakukan register tiketing dgn lama pendakian sampai tanggal 14 September 2016. Rombongan berangkat dari Pos Ranupani jam 17.00 WIB menuju ke shelter  Ranu Kumbolo sampai jam 22.00 WIB.
-Pada tanggal 11 September 2016, menyusul 1 orang dan bergabung di Ranu Kumbolo, pada tgl tersebut korban beraktifitas seperti biasa dan mengeluh sakit pada jam 23.00 WIB.
-Pada tanggal 12 September 2016 semua rombongan beraktifitas seperti biasa dgn kondisi sudah normal dan persiapan melanjutkan perjalanan ke Pos Kalimati.  Sampai di Pos Kalimati jam 16.00 WIB dan mendirikan tenda. Korban masih mengkonsumsi makanan dan istirahat. Rekan-rekannya akan naik ke puncak dan korban bersedia ditinggal istirahat di Pos Kalimati dengan perbekalan yg disediakan.
-Pada tanggal 13 September 2016 jam 00.30 WIB rombongan naik ke puncak dan sampai di puncak jam 05.30 WIB, selama 10 menit di atas rombongan turun dan menuju ke Kalimati tempat korban istirahat. Pada jam 07.00 WIB korban mengeluh sakit kepala (pusing berat) dan kondisi badan hangat. Korban di beri pertolongan dengan obat oleh teman2 rombongan dan korban istirahat. Pada pukul 10.00 WIB semua rombongan memustuskan turun ke Pos Ranupani, tetapi baru sekitar 50 meter perjalanan korban mengeluh tidak kuat dan rombongan memutuskan kembali ke Kalimati dan mendirikan tenda. Pada jam 14.00 WIB rombongan mengutus 3 orang mencari pertolongan ke Pos Ranukumbolo, karena tidak mendapat bantuan mereka melanjutkan ke Pos Ranupani dan melaporkan ke Resot PTN Ranupani pada jam 20.30 WIB. Dari laporan tersebut petugas Resot PTN Ranupani mengupayakan tenaga evakuasi tetapi karena sudah malam dan kondisinya hujan serta berkabut tim evakuasi tidak berani menindaklajuti.
Baru pada tanggal 14 September 2016 tim evakuasi berangkat sebanyak 6 orang dan selanjutnya korban di evakuasi ke Pos Ranupani dan di bawa ke RSUD Lumajang utk di lakukan visum.

Salam kemanusiaan

Sumber : pusdalops lumajang

Sunday, September 11, 2016

Pencari Madu Di Temukan Meninggal Di Gunung Jayanti - Sukabumi

musibah 1 orang hilang digunung jayanti palabuhanratu pada 8 september 2016

Dengan identitas

nama : Yanto , 43 tahun , asal kampung benteng Ds Jayanti Kec Pelabuhan Ratu - sukabumi

Korban merupakan pencari madu dan berhasil di ketemukan pada 10 september 2016 jam 09.55 Wib dalam kondisi meninggal dunia, dan OPERASI DINYATAKAN DITUTUP

Unsur yang terlibat
Pos sar sukabumi
Koramil palabuhanratu
Polres sukabumi
Relawan desa tangguh jayanti
ACT
OCC
SAR Khatulistiwa
Pramuka peduli
Masyarakat

Terima kasih kepada semua unsur yang terlibat

(Sar Sukabumi)

Monday, September 5, 2016

Sesar Kendeng Yang Aktif , Bagaimana Kita Menyikapi Hasil Penelitian Ini ?

Bliad_Seperti diberitakan beberapa bulan lalu dan diulang beberapa hari yang lalu bahwa bagian tengah Provinsi Jawa Timur dilewati patahan aktif yang membentang dari Selat Madura lewat Surabaya Ploso Kabuh Saradan sampai Cepu Jawa Tengah. Jenis sesar sungkup (Thrust Fault) yang bergeser ke atas dengan kecepatan 5 mm/tahun (gambar). Pergeseran ini dihitung berdasarkan data GPS Geodetik yang dipasang di beberapa tempat selama beberapa tahun.

Keberadaan Sesar Kendeng yang bisa menimbulkan gempa DARAT sekala 6,5 disikapi banyak orang, ada yang tidak percaya mengingat tidak pernah ada data gempa besar, ada instansi resmi yang langsung bilang tidak mungkin terjadi  sambil menunjukkan data penelitian yang dimiliki. Menurut saya kita tidak bisa menyatakan bahwa data kita yang paling baik, mestinya harus melibatkan banyak disiplin ilmu mengingat sifatnya yang dinamis. Akan lebih bagus kalau mereka yang meneliti ini duduk bersama dan mengambil sikap apa yang harus dilakukan berikutnya.

Mengingat gempa darat sangat mwrusak disarankan Pemeribtah Provinsi Jawa Timur dan Pemkot Surabaya melakukan asesmen bangunan, asesmen tanah dan asesmen magnitudo gempa serta keberadaan Zona Sesar Kendeng. Asesmen bangunan akan bisa diketahui dan diklasifikasi bangunan yang "un-engineer" dan bangunan engineer, bangunan yang masih baik dan bangunan yang bermasalah, bangunan kuno dll. Asesmen juga dilakukan terhadap  jaringan infrastruktur seperti jaringan pipa gas/minyak, jaringan listrik, jaringan air, jaringan telkom dll. Gempa Kobe Jepang tahun 1995 banyak bangunan runtuh tetapi korban jiwa karena kebakaran yang disebabkan pipa gas pecah.

Lapisan tanah lembek, lapisan tanah padat dan lapisan batuan akan memberikan respon yang berbeda terhadap energi gempa. Banyaknya air tanah juga sangat penting, lapisan tanah lembek  akan berubah menjadi sangat lembek saat jenuh air tanah. Energi gempa akan membesar saat merambat pada lapisan tanah lembek dan akan mengecil saat merambat pada lapisan batuan. Asesmen lapisan tanah sangat diperlukan untuk memetakan zonasi masing masing lapisan tanah tersebut di atas. Oleh karena lapisan tanah yang dipengaruhi dari permukaan sampai ribuan meter ke dalam tanah maka dibutuhkan kerjasama multipihak untuk mengetahui karakteristik lapisan tanah. Kerjasama dengan pihak pihak yang mempunyai data bawah permukaan seperti data bor, data geofisika dll.

Juga yang sangat penting dilakukan asesmen terhadap seismologinya yang dibuat atas dasar kegempaan yang pernah terjadi di sepanjang sesar untuk menilai luasan zona sesar, kekuatan gempa dan jangkauan rambatan gelombang, arah pergeseran sesar dll. Hasil yang diperoleh zona bahaya di sepanjang kiri kanan jalur Sesar Kendeng seperti bahaya gempa tinggi, sedang dan rendah.

Berdasarkan hasil asesmen tersebut bisa dianalisis dan dinilai kerusakan dan kerugian yang akan terjadi bila dihantam gempa. Data ini bisa dipakai untuk upaya mitigasi dan pengurangan risiko genpa di Kota Surabaya. Misalnya banyak bangunan pusaka (heritage) yang umumnya un-engineer berada di kawasan lapisan tanah sangat lembek dan sangat munkun akan roboh bila dihantam gempa. Pemkot berkeinginan mempertahankan bangunan pusaka ini maka diperlukan penguatan bangunan agar tidak roboh. Berdasarkan hasil asesmen ini juga bisa dipakai untuk perencanaan tata ruang.

(Prof Amin W)

Tuesday, August 23, 2016

Anggota TNI Di Temukan Meninggal Saat Padamkan Kebakaran Di Hutan Lahan - Riau

BLIAD_Hilang Saat Padamkan Karlahut di Rohil,
Prajurit Denrudal Ditemukan meninggal dalam Kondisi Terbakar

Prajurit TNI hilang saat padamkan karlahut di Rohil sudah ditemukan. Sayangnya sudah tewas terbakar dalam kondisi 80 persen masih dikenali.

Penemuan, Selasa (23/8/16) pukul 11.30 WIB oleh Tim Basarnas dan gabungan Denrudal 004 Dumai, sekira 250 meter dari lokasi korban pertama kali menghilang.

Dantim Basarnas, Hirfan ditemui dilokasi penemuan beberapa menit setelah itu mengaku, areal penemuan merupakan set area pencarian. "Termasuk set areal kita," katanya sambil memperlihatkan peta.

Koordinat penemuan N 02 3' 35.3" E 100 54'22", mayat 80 persen masih bisa dikenali.

Mayat Pratu Wahyudi dittemukan pada areal yang sudah terbakar, namun apinya sudah padam dan diperkirakan juga ikut terbakar.
(Riauterkini)

Saturday, August 20, 2016

Pulau Samosir Akan Tersambung Dengan Pulau Sumatra

Sebagai pulau dalam pulau, serta berada di ketinggian 1000 meter di atas permukaan laut, Pulau Samosir menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke wilayah Danau Toba. Namun tidak banyak yang tahu bahwa Samosir baru menjadi pulau saat tanah yang menghubungkannya dengan daratan Sumatera, tepatnya di daerah Pangururan, dipenggal oleh pemerintah kolonial Belanda dalam rangka pembuatan kanal. Karena telah terpisah dari daratan, kebanyakan wisatawan mencapai Pulai Samosir melalui jalur air, seperti menggunakan kapal feri.

Satu-satunya jalur darat menuju Pulau Samosir adalah melalui Jembatan Tano Ponggol. Nama jembatan ini berarti "tanah yang dipenggal". Sejalan dengan upaya pemerintah memajukan pariwisata di kawasan Danau Toba sebagai salah satu destinasi pariwisata prioritas, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan melakukan normalisasi kanal sekaligus rekonstruksi Jembatan Tano Ponggol. Dengan ini, diharapkan pariwisata di kawasan tersebut semakin berkembang dan membawa manfaat bagi masyarakat setempat.

(Kementrian PUPR)

Thursday, August 18, 2016

Puluhan Pendaki Tersesat Di Gunung Kerinci Saat Turun

BLIAD_Tim Sefo beranggotakan Mantan Direktur Umum Perusahaan Listrik Negara (PLN) Nur Pambudji yang menjajal jalur pendakian Gunung Kerinci melalui Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, tersesat ketika hendak turun gunung.

Bupati Solok Selatan, Muzni Zakaria di Padang Aro, Rabu, mengatakan, tim ini tersesat karena saat turun mereka tidak mengikuti jalur yang sudah dirintis, tetapi malah memilih jalan yang dianggap cepat.

"Ketika turun pendaki ini tidak melalui jalan yang sudah dipasangi rambu, tetapi jalur yang dilalui terakhir kali Januari 2016 sehingga tersesat," katanya.

Akan tetapi katanya, para pendaki ini sudah diketahui lokasinya dan sedang dijemput oleh petugas ke titik tersebut.

Sementara itu, Eka, salah seorang tim yang ikut menjemput pendaki mengatakan, kondisi para pendaki sekarang dalam kelelahan dan satu orang mengalami cedera.

"Satu orang yang cedera tersebut terpaksa ditandu turun ke bawah dan sekarang posisinya di ketinggian 1.415 Mdpl," katanya.

Sedangkan untuk jumlah yang tersesat katanya, tidak tahu berapa karena pihaknya hanya menjemput.

Selain itu lokasi turunnya tidak di Bangun Rejo dimana lokasi mereka awal naik, tetapi di Afdeling D PT Mitra Kerinci.

"Kita sudah sepakat untuk turun di Afdeling D Mitra Kerinci," katanya.

Salah seorang warga Solok Selatan yang ikut tim Sefo tersebut Kamisrial mengatakan, saat di kamp rombongan tersebut menilai jalur yang dilalui saat naik terlalu jauh, sehingga mereka memilih jalur lain yang lebih pendek.

"Kami tetap melalui jalur resmi sedangkan lainnya memilih jalur yang dinilai lebih singkat," katanya.

Tim Sefo sendiri mulai mendaki pada Minggu (14/8) sebanyak 18 orang, dan dua orang lagi merupakan tamu dari Bali ditambah 40 orang porter.

Pendakian tersebut merupakan bentuk simulasi direncanakan melakukan perjalanan selama tiga hari, 14-16 Agustus 2016.

(Antara)

Pesawat Capung FA 28 Mendarat Darurat Di Sawah - Tasikmalaya

Melaporkan pada 18 Agustus 2016 telah terjadi pesawat capung mendarat darurat  di sawah Dusun Pasir Kujang  Rt.  03 Rw. 02 Ds.  Kujang kec Karangnunggal Kab.  Tasikmalaya. Jenis Pesawat Capung jenis FA 28  (  PK-PBG)  milik sekolah penerbangan perkasa Filing  beralamat di nusa biru Pangandaran dengan penumpang. 3 orang.

Kronologi kejadian

1. Pd 181445 Agustus 2016 Pesawat Capung jenis FA 28 berangkat dari bandara nusa biru Pangandaran Menuju. Training Area anyar Cipatujah  milik sekolah
penerbangan perkasa filing school yg beralamat di  Pangandaran diawaki 3 org
(1 instruktur 2 siswa) an:
1). Yosaphat lintang nitibaskara umur 22 th(instruktur )
2). M arief radifan umur 20 th, (Siswa)
3).m fadhli radipan 20 th (siswa.)

2. pd jam 1510 wib. Tiba tiba mesin pesawat mati  kemudian pukul 1515 wib mendarat darurat di pesawahan dusun Pasir kujang rt03/02 desa kujang kec.karangnunggal kab tsm dg kondisi pesawat rusak berat,

3. Utuk Penumpang pesawat Aman selamat , sementara ditampung di rumah penduduk setempat

4. Agt koramil 1215/Karangnunggal dan Polsek karangnunggal mengamankan di TKp.

5. Kejadian masih ditangani Polsek Karangnunggal.

(MDMC Indonesia)

Ribuan Pendaki Merayakan HUT RI 71 Di Gunung Bawakaraeng - Sulawesi

BLIAD_ Jumlah pendaki yang teregistrasi di posko siaga SAR Merah Putih pegunungan Bawakaraeng sebanyak 5.661 orang dari 993 organisasi dgn rincian :
-puncak Bawakaraeng jalur Lembanna Gowa, 3.063 orang dr 454 organisasi
-puncak Bawakaraeng jalur Tassosso Sinjai, 499 orang dr 78 organisasi
-Lembah Ramma, 2.099 orang dr 461 organisasi
Selamat bertugas kawan-kawan, kalian yang menjaga sesama agar selamat, Tuhan yang akan menjamin keselamatan kalian, amin..
Avignam Jagat Samagram

(Basarnas)

Wednesday, August 17, 2016

Pendaki Asal Sukoharjo Di Evakuasi Dari Gunung Lawu - Jatim

BLIAD_17 agustus 2016 ,perempuan asal Tanjung Anom, Rt 03 Rw 05 Sukoharjo di temukan Pingsan tidak sadarkan diri di Pos I Cemoro Kandang Jawa Tengah. Beruntung tim medis dari MDMC karanganyar yang ikut Pos Pam di Gunung Lawu segera mengevakuasi korban dan di bawa ke Pos Medis Cemoro Kandang. Setelah di periksa Tim Dokter MDMC korban mengalami Vertigo karena terlalu capek dan kelelahan.

Kini korban masih dirawat guna untuk pemulihan fisik. Sebelumnya diketahui korban beserta 5 rombongan naik melalui jalur Cemoro Kandang untuk menuju puncak, baru sampai Pos I Taman Sari bawah korban pinsan dan dilaporkan ke induk Cemoro Kandang.

(MDMC)

Sunday, August 14, 2016

Pendaki Asal Surabaya Meninggal Di Gunung Sumbing

BLIAD_minggu 14 agustus , Seorang pendaki meninggal di gunung sumbing a/n : HERU SUSANTO 45 Th. Alamat SURABAYA. lokasi watu kotak. Di evakuasi oleh tim SAR Stick Pala sejumlah 23 personil.
Kronologi : Tim SAR menerima laporan jam 05.00 WIB dari teman korban. Bahwa rombongan nya ada yg meninggal  dikarenakan serangan jantung mendadak ,korban mendaki gunung sumbing bersama teman2 nya  sejumlah 12 orang. Berangkat dari basecamp sumbing sekitar jam 08.30, korban meninggal waktu camp di watu kotak dan di ketahui pada pagi hari.korban bersama rombongan sampai watu kotak sekitar jm 20:00 dan langsung camp di situ.
SRU 1  TIM SAR berangkat dari basecamp sumbing jam 05.30 WiB. Sebanyak 13 personil dan disusul SRU 2 TIM SAR sejumlah 10 personil. Sementara korban dalam perjalanan turun baru sampai pestan pos IV.
Sementara di basecamp sumbing sudah ada TIM FORENSIK dari polres Wonosobo dan Polsek kalikajar.
Dan TIM  SAR sementara membutuhkan armada ambulan untuk mengantarkan jenazah ke Surabaya... demikian laporan sementara dari basecamp sumbing.
(Korban memakai topi hitam dalam foto)

Sumber : Yasier Achmad Foerqon , kunto suryono

Saturday, August 13, 2016

Lintah Gajah , Lintah Langka Hanya Ada Dua Tempat Di Dunia

BLIAD_Hari ke 12 perjalanan menuju basecamp. Saat beristirahat di pos kulit manis 2 tak sengaja bertemu dengan lintah gajah. Lintah yang besar dan panjang. Panjangnya dapat melebihi ukuran sepatu.
.
.
Tahukah kalian, bahwa lintah ini merupakan jenis lintah yang langka. Bahkan keberadaannya di dunia diperkirakan hanya ada di 2 tempat saja, yaitu pulau Sumatera (Indonesia) dan Taman Nasional Kinabalu (Malaysia). Di Kinabalu, lintah ini dinamakan Giant Red Leech.
.
Masyarakat lokal Aceh biasa menyebut lintah ini Lintah Gajah karena ukurannya yang raksasa dibanding jenis lintah biasa. Warnanya perpaduan merah dan orange cerah dengan panjang sekitar kurang lebih 30 cm. Menurut keterangan seorang guide Gunung Leuser, lintah ini memang sering ditemui di jalur pendakian Leuser disaat hujan. Namun belum ada laporan atau informasi mengenai kejadian si lintah tersebut menghisap darah para pendaki.
.
Belum ada penelitian atau data pengetahuan lengkap di Indonesia yang menjelaskan profil dari lintah ini.
.
Kesempatan nih sob, buat meneliti si lintah gajah :D
.
Foto       : Gunung Leuser, Aceh.
Sumber : rahardian (via Urbanhikersmagazine)

Warga kalimantan Berenang Solo Antar Pulau Tanpa Peralatan

BLIAD_Sabtu 13/08/16 seorang perenang Ibrahin Rusli 51) asal Tarakan Kalimantan Timur, berhasil melakukan renang solo antar Gili trawangan - Bangsal Lombok Utara.

Rusli start pada pukul 06. 20 Wita dari pelabuhan Gili Trawangan dan berhasil finish di pantai Pandanan Pukul 09.15 wita. Renang yang menempuh jarak sekitar 7,6 Nautical mile ini dilakukan tanpa menggunakan peralatan renang. Menurut Rusli ini merupakan kegiatan ekspedisinya yang ketiga setelah berenang antar selat Bali - Jawa dan  selat Madura.

Kegiatan ini sekaligus untuk menyambut HUT RI ke 71 dan mempromosikan pariwisata Lombok.

Satu unit RIB (rigid inflatable boat) Basarnas mengawal kegiatan renang solo antar pulau ini. Selain itu pengamanan ini juga melibatkan beberapa potensi SAR yaitu TNI AL, Pol Air dan potensi SAR Lainnya.

Kegiatan sukses dilaksankan dan perenang dalam keadaan aman sampai kegiatan selesai. (cak/hms).
(Basarnas SAR Mataram)

Monday, August 1, 2016

Team SAR Evakuasi Pendaki Terjatuh Di Jurang Gunung Tampomas

Bliad_Tim SAR Kaguntor SAR Bandung mengevakuasi seorang pendaki yang terjatuh di Kaki Gunung Tampomas Cimalaka, tt Sumedang, Minggu (31/7/2016) Pukul 03.00 WIB. Korban atas nama Asep (19) mm.engalami cidera saat ditemukan oleh Tim SAR pada koordinat 06 46 50 S- 107 58 20 E.

Informasi musibah yang menimpa Asep diterima oleh Kantor SAR Bandung pada Pukul 00.30 WIB. Informasi yang disampaikan oleh Regan mengabarkan bahwa ada satu orang pendaki yang terjatuh ke jurang di Kaki Gunung Tampomas Cimalaka. Mendapatkan informasi tersebut pada Pukul 01.00 WIB Kantor SAR Bandung memberangkatkan satu Tim SAR dengan membawa kendaraan personil. Mereka juga membawa peralatan SAR Gunung serta perlengkapan medis dan alat komunikasi lengkap.

Pukul 02.00 WIB Tim SAR Kantor SAR Bandung tiba di lokasi dan segera melakukan pencarian. Korban berhasil ditemukan pada Pukul  03.00 WIB. Saat ditemukan korban mengalami cidera di bagian kepala dan juga mengeluhkan sakit di pinggang, sehingga harus dievakuasi dengan menggunakan tandu. Setelah berhasil dievakuasi pada Pukul 06.00 WIB korban langsung dibawa ke RSUD Sumedang.

Dengan telah dievakuasinya korban, maka pada Pukul 07.20 WIB Operasi SAR dinyatakan ditutup. Unsur SAR, yang salah satunya berasal dari BPBD Sumedang dikembalikan kesatuannya masing-masing.

sumber : Basarnas via spasi

Saturday, July 23, 2016

Di Temukan Wanita Gangguan Jiwa Di Pos 1 Gunung Penanggungan - Jatim

Pada tanggal 23 Juli 2016 sekira pukul 19.30 WIB, Kawan-kawan Pos 1 Jalur Pendakian Gunung Penanggungan yang berada di Desa Tamiajeng, Trawas, Mojokerto. Menemukan seseorang perempuan dengan identitas sebagai berikut :

Nama : Ismatul Ilmiyah 27 tahun
Alamat : Dsn. Payaman RT.05, RW.02, Desa Kuripan, Babat, Lamongan.

Adapun kronologi sampai orang tersebut berada di Tamiajeng yaitu orang tersebut naik bus dari terminal Tambak Osowilangun dan mengikuti 5 orang rombongan pendaki.
Ketika rombongan pendaki itu turun di Pandaan, perempuan itupun ikut turun, saat rombongan pendaki itu naik colt, ia pun ikut naik dan ketika rombongan pendaki turun di Trawas ia pun ikut turun.
Ketika sampai di Tamiajeng para pendaki itu melakukan registrasi barulah diketahui kalau perempuan itu bukan rombongan dan berperilaku seperti orang yang mengalami gangguan jiwa.
Maka oleh petugas Pos 1 Penanggungan hal tersebut di laporkan ke Polsek Trawas.
Dan kebetulan saat itu team dari PMI Kab. Mojokerto, Tagana, dan BPBD Kab. Mojokerto sedang melakukan pemantuan wilayah rawan bencana.
Maka pada saat itu dilakukan koordinasi antara Polsek Trawas, PMI Kab. Mojokerto, TAGANA Kab. Mojokerto, BPBD Kab. Mojokerto dan TRC PMKS DINSOS 08 Mojokerto.
Rencananya dengan menggunakan mobil PMI Kab. Mojokerto orang tersebut akan diantar ke Dinsos Kab. Mojokerto yang selanjutnya akan diantar pulang.
Akan tetapi orang tersebut tidak mau dan bahkan sempat mengamuk mau lari.
Akhirnya diambil kesepakatan bersama untuk malam ini orang tersebut tetap tinggal di Pos 1 Pendakian Gunung Penanggungan.
Rencananya tanggal 24 Juli 2016 akan di jemput oleh TRC PMKS DINSOS 08 Mojokerto untuk diantar pulang.

(Didik S)

Monday, July 18, 2016

WNA Inggris Jatuh Di Gunung Rinjani

BLIAD_Wisatawan asal Inggris bernama Manish Flash, 27 tahun jatuh di Gunung Rinjani saat menuju ke Danau Segara Anak Korban terpeleset akibat jalan licin Jumat lalu (15/7) sekitar pukul 15. 20 Wita. Manish Flash mendaki Rinjani bersama 7 orang temananya dan saat kejadian baru saja turun dari puncak dan hendak turun menuju danau. Namun sekitar 2 kilometer dari Pelawangan atau sekitar 500 meter menjelang danau, korban terpeleset akibat jalan licin setelah diguyur hujan kemudian jatuh. Akibatnya kaki kanan korban memar dan luka hingga tak dapat meneruskan perjalanan.” Kita mendapatkan laporan bahwa ada wisatawan asal Inggris jatuh saat menuju danau sekitar 500 meter dari danau pada hari Jumat (15/7),” jelas Kepala Pos Resort TNGR Sembalun Mustaan Minggu kemarin (17/7). Ia langsung mengerahkan tim yang terdiri dari 10 orang untuk melakukan evakusi. Tim tersebut terdiri dari masyarakat Sembalun dan porter, bersama anggota TNGR dan berangkat pada Sabtu pagi (16/7). “Sebenarnya hari Jum’at malam tim evakusi akan naik untuk mengevakusi korban, namun ditunda berhubung waktu itu di Sembalun hujan deras,” ungkapnya. Tim berhasil menemukan korban Sabtu sore dan kemudian mengevakuasinya dan sekitar pukul 14.30 Wita Minggu kemarin (17/7) kemarin. Begitu tiba, korban langsung dilarikan ke Puskesmas Sembalun guna mendapatkan perawatan. Mustaan mengingatkan agar para pendaki berhati-hati mengingat curah hujan di gunung dan Sembalun saat ini tinggi sehingga resiko jalan a licin pasti akan ditemui pendaki. (lal)


(R lombok)

Sunday, July 17, 2016

Update SAR Pencarian Survivor Di Gunung Slamet

Sebanyak 80 personel SAR gabungan pagi ini ,Senin 18/7/2016 dibagi dalam dua tim menyisir jalur pendakian Dukuh Liwung dan Guci, Kabupaten Tegal Untuk mencari 2 survivor yang dinyatakan hilang/tersesat di G.Slamet.

Kedua survivor naik ke G. Slamet melalui jalur pendakian Dukuh Liwung, Ds Kedawung, Kec Bojong, yg selama ini belum banyak diketahui para pendaki /penggiat alam karena bukan merupakan jalur resmi pendakian ke G. Slamet.

Pendaki yang melalui jalur tersebut biasanya hanya warga setempat dan mereka hanya membawa 6 bungkus mie instan serta 2 minuman kemasan ukuran 1 liter sebagai bekal selama mendaki. Pakaian yang dibawa pun hanya yang melekat di badan.

Kalkulasi waktu pendakian G.Slamet via Guci (Normal) :

Gerbang Guci – POS I Pinus (1jam)
POS I – POS II Cemara (2jam)
POS II – POS III Pasang (1jam)
POS III – POS IV Kematus (2jam)
POS IV – Pondok Edelweis (1,5jam)
Pondok Edelweis – POS V Cantigi (1jam)/Plawangan
POS V – Puncak Slamet/Bibir Kawah Barat Laut (2jam)
Bibir Kawah Barat Laut – Puncak Barat/Tower Barat (30menit)
Puncak Barat/Tower Barat – Puncak Timur/Puncak sejati (30menit)
TOTAL = 11,5 jam.

Untuk waktu turun kita potong 30-40% kira-kira menjadi 6-7jam

(T Sugiarto)

Gempa Bumi Sesar Aktif Guncang Purworejo - Jateng

HARI Senin, tanggal 18 Juli 2016, pada pukul 05.59.00 WIB, wilayah Purworejo dan sekitarnya diguncang gempabumi tektonik dengan kekuatan M=3,6 Skala Richter. Pusat gempabumi ini terletak pada koordinat 7.62 lintang selatan dan 109.92 bujur timur, tepatnya di daratan pada jarak sekitar 18 kilometer arah barat laut Kota Purworejo pada kedalaman hiposenter 13 kilometer.

Berdasarkan hasil analisis peta tingkat guncangan (shake map) BMKG, dampak gempabumi ini menimbulkan guncangan pada I Skala Intensitas Gempabumi BMKG (SIG-BMKG) atau II skala intensitas Modified Mercally Intensity (MMI) di hampir seluruh wilayah Purworejo, Wonosobo, Magelang, dan Kebumen. Gempabumi ini tercatat dengan baik oleh peralatan BMKG dan di berbagai daerah tersebut beberapa orang dilaporkan merasakan guncangan gempabumi.

Meskipun dampak gempabumi tidak signifikan, tetapi peristiwa gempabumi ini menarik untuk dikaji, karena sebelumnya pada tanggal 11 Juli 2016, di tempat yang sama juga terjadi gempabumi dengan kekuatan M=3,5 Skala Richter dan M=2,9 Skala Richter.

Secara tektonik, perlu kita pahami bahwa kondisi tektonik regional wilayah Jawa Tengah juga dikontrol oleh dinamika tunjaman Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia di selatan Jawa. Akibat tunjaman lempeng tersebut terbentuklah struktur-struktur geologi regional berupa sesar aktif di wilayah daratan Jawa Tengah. Sebagai contoh, struktur tersebut dapat diamati di antaranya adalah pola Sesar Kebumen – Semarang – Jepara. Lajur seismotektonik sesar di zona ini umumnya berarah baratdaya-timurlaut.

Peristiwa gempabumi yang mengguncang Purworejo dan sekitarnya pagi ini merupakan gempabumi kecil (minor) yang berkedalaman dangkal. Jika kita perhatikan Peta Geologi Lembar Kebumen, tampak bahwa di zona gempabumi yang lokasinya berada di sebelah utara Kutoarjo terdapat struktur lipatan dan sesar.

Struktur sesar yang ada di sebelah utara Kutoarjo ini dikenal sebagai Sesar Rebung. Sehingga dengan kedalaman hiposenter 10 - 16 kilometer, maka gempabumi yang terjadi pagi ini kembali dipicu oleh aktivitas sesar aktif. Struktur sesar yang diduga aktif adalah Sesar Rebung yang struktur sesarnya paralel dengan Sungai Rebung yang melintasi Wilayah Desa Karang Tengah di Selatan dan Wilayah Kecamatan Bruno di Utara.

Dari hasil monitoring BMKG selama satu jam paska gempabumi belum terjadi gempabumi susulan.  Untuk itu masyarakat Purworejo dan sekitarnya dihimbau agar tetap tenang mengingat gempabumi yang terjadi hanya berupa guncangan lemah dan tidak tidak menimbulkan kerusakan.***

Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG
Twitter: @daryonobmkg

Saturday, July 16, 2016

Pendaki Wanita Di Tinggal Rombongan Di Gunung Slamet

BLIAD_Pada tanggal 14 juli 2016 menurut informasi  kami dapat beberapa pendaki yang sedang melakukan pendakian ke gunung slamet mendapati wanita asal kab purbalingga yang mengalami sesak nafas , kaki kesleo , tanpa bekal dan di tinggal rombongan .
Wanita tersebut naik dari basecamp dipajaya dan di temukan drop di sekitar pos 9 gunung slametsekitar pukul 08:30 wib , karena menghubungi BC via HT tidak bisa sambung beberapa pendaki berinisiatif menandu korban secara bergantian menggunakan hanmoock dari pos 9 sampai pos 2 , di antara 2 dan pos 1 sekitar pukul 19:00 wib team SAR merapat dan mengambil alih evakuasi korban sampai BC bambangan sekitar pukul 21:00 wib 


(Jhon we , Dhani F Z , Iphung)

Friday, July 15, 2016

Beberapa Pendaki Di Evakuasi Dari Gunung Rinjani

BLIAD_Jumat (15/07/16) pukul. 20.00 Wita tim rescue Basarnas berhasil mengevakuasi pendaki yang mengalami syok di gunung Rinjani sampai di pintu Senaru. Selanjutnya korban yang kondisinya masih lemas ini di serahkan ke pihak keluarga di pukesmas Senaru Lombok Utara untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Sebelumnya Kamis (14/07/16) pukul 10.45  Wita, korban a.n Heru Putrawan (21) asal Apenan kota Mataram ini dilaporkan mengalami kondisi yang membahayakan saat berada di kawasan Gunung Rinjani tepatnya di Pelawangan Cemare 5. Menurut informasi dari Imran (Pelapor) korban bersama 9 temannya sebelumnya mendaki dari Desa Sembalun kemudian turun melalui jalur Senaru. Setelah tiba di Cemare 5 korban mengalami demam dan syok.

Menindaklanjuti laporan tersebut Kepala Kantor SAR Mataram, Nanang Sigit PH, S.IP, M.M langsung memerintahkan satu tim rescue menuju lokasi kejadian. Tim baru bisa menjangkau keberadaan korban pada pagi hari berikutnya (15/07/16) sekitar pukul 10.30 Wita. Korban langsung mendapatkan treatment dan penanganan dari tim medis Basarnas. Setelah sadar korban dievakuasi turun dengan menggunakan tandu. 

Melihat medan yang sulit dan jarak tempuh yang panjang 1 tim rescue Kantor SAR Mataram kembali diterjunkan pada hari kedua untuk membantu evakuasi secara estapet. Selain itu dalam proses evakuasi Basarnas juga dibantu oleh TNGR, Polsek Bayan dan Porter. Proses evakuasi memakan waktu sekitar 9 jam. (cak/hms).

(SAR mataram)

Thursday, July 14, 2016

Gempa Bumi Langka Guncang Selatan Jawa

HARI Jumat, tanggal 15 Juli 2016, pada pukul 01.28.03 WIB, sebagian besar wilayah selatan Jawa diguncang gempabumi tektonik dengan kekuatan M=5,1. Pusat gempabumi ini terletak pada koordinat 10.60 lintang selatan dan 107.95 bujur timur, tepatnya di Samudera Hindia pada jarak sekitar 330 kilometer arah selatan Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat atau pada jarak 159 kilometer arah timur Pulau Christmas, pada kedalaman hiposenter 10 kilometer.

Berdasarkan hasil analisis peta tingkat guncangan (shake map) BMKG, dampak gempabumi ini menimbulkan guncangan pada I Skala Intensitas Gempabumi BMKG (SIG-BMKG) atau II skala intensitas Modified Mercally Intensity (MMI) di hampir seluruh wilayah Jawa bagian selatan dari Malingping, Pelabuhan Ratu, Pangandaran, Cilacap, Kebumen, Yogyakarta, Pacitan, hingga Malang. Gempabumi ini tercatat dengan baik oleh peralatan BMKG dan di berbagai daerah tersebut beberapa orang dilaporkan merasakan adanya guncangan gempabumi.

Meskipun dampak gempabumi tidak signifikan, tetapi peristiwa gempabumi ini ditinjau dari zona seismogeniknya termasuk gempabumi langka. Gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal di luar zona subduksi (outer rise), sehingga gempabumi ini menarik bagi para ahli kebumian.

Jika kita memperhatikan letak episenternya, tampak bahwa pusat gempabumi ini berasosiasi dengan dinamika tektonik di zona outer rise selatan Jawa yang mengalami tarikan Lempeng Indo-Australia di luar zona subduksi. Mengingat gaya yang bekerja berupa tarikan lempeng, maka relevan jika mekanisme sumber gempabumi yang terjadi adalah penyesaran turun (normal fault).

Peristiwa gempabumi di luar zona subduksi memang tergolong langka. Di selatan Jawa, gempabumi semacam ini pernah terjadi pada 11 September 1921 dengan kekuatan M=7,5. Laporan Visser (1922) menunjukkan bahwa spektrum guncangan gempabumi saat itu mencapai jarak sejauh 1.500 kilometer. Di barat, guncangan dirasakan hingga Krui, Lampung dan di timur hingga Taliwang, Sumbawa. Di wilayah antara Cilacap dan Blitar dilaporkan banyak bangunan tembok mengalami retak-retak dan roboh. Menurut Soloviev dan Go (1984), gempabumi outer rise Jawa 1921 memicu terjadinya tsunami kecil yang teramati di Parangtritis hingga Cilacap.

Patut disyukuri bahwa meskipun gempabumi ini berpusat di laut dengan mekanisme sesar turun, tetapi gempabumi yang terjadi pada dinihari tadi tidak menimbulkan tsunami, karena kekuatannya tidak mendukung adanya perubahan dasar laut yang signifikan untuk memicu terjadinya tsunami.

Dari hasil monitoring BMKG selama satu jam paska gempabumi belum terjadi gempabumi susulan.  Untuk itu masyarakat pesisir selatan Pulau Jawa dihimbau agar tetap tenang mengingat gempabumi yang terjadi tidak berpotensi tsunami.***

Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG
Twitter: @daryonobmkg

Warga Surabaya Tenggelam Di Air Terjun Toroan - Madura

Air Terjun Toroan berlokasi di kecamatan ketapang kabupaten sampang - madura jatim menelan korban.

Seorang pria wisatawan asal Surabaya tenggelam di air terjun toroan  , di duga korban bermain air dan tersedot pusaran yang berada di sekitar lokasi  , pencarian pun di lakukan oleh warga sekitar dan aparat desa , sampai saat ini korban belum berhasil ditemukan.

Bagi yangg mau wisata ke air terjun toroan lebih berhati-hati ya. Karena ditengah air terdapat pusaran / pertemuan antara sungai dan laut, hal itu bisa menyedot apapun termasuk manusia.

Monday, July 11, 2016

Sepasang Pemuda Tertangkap Sedang Corat Coret Di Area Gunung Merapi

Sudah bukan rahasia umum lagi vandalisme terjadi di beberapa gunung di indonesia , namun kebanyakan pelaku lolos dari pantauan petugas , mengingat area cukup luas dan minimnya CCTV , dan kurangnya kesadaran pribadi .
Pada pukul 13:42 wib , petugas menangkap basah sepasang pemuda pemudi sedang melakukan vandalisme di sekitar pos PGM Selo , petugas menghukung pelaku untuk membersihkan vandalisme yang telah mereka lakukan , serta memungut sampah di sekitar area  .

Saat ini petugas lebih memperketat pengunjung area gunung merapi agar hal serupa tidak terjadi lagi ,

(Bpptkg)

Saturday, July 9, 2016

Apa Itu Gunung Api


Gunung api adalah tumpukan material yang menumpuk di permukaan bumi akibat dari adanya letusan yang keluar dari sebuah kepundan/lubang tempat keluarnya batuan cair (magma) dan gas ke permukaan bumi. Atau tempat munculnya leleran/rempah lepas yang berasal dari bagian dalam bumi.
Jumlah gunung api Indonesia mencapai 129 atau setara 13% dari jumlah gunung api yang ada di dunia. Tidak semua gunung api Indonesia pernah meletus, namun berdasarkan kenampakan ceritatakan sebagai gunung api.
PVMBG membagi gunung api Indonesia memiliki 3 tipe, yaitu tipe A, tipe B, dan tipe C.
Gunung api tipe A adalah gunung api yang pernah meletus atau meningkat kegiatannya sejak tahun 1.600 sampai sekarang. Tahun 1.600 dibuat sebagai patokan mungkin karena saat itu para naturalis dari Belanda melakukan pencatatan. Tipe A ini sebanyak 78 gunung.
Gunung api tipe B, tidak memiliki sejarah letusan sejak tahun 1.600 atau sebelumnya, tetapi terdapat lubang bekas letusan (kawah yang tidak aktif) di kawah atau puncaknya. Tipe B ada 30 gunung.
Gunung api tipe C adalah tipe gunung api yang hanya memiliki tanda tanda aktifitas seperti panas bumi (solfatara, fumarola) dipermukaannya, tetapi tidak memiliki sejarah letusan sejak tahun 1.600 atau sebelumnya maupun lobang letusan di puncak/tubuhnya. Tipe ini sebanyak 21 gunung.
Dari kenyataan yang bisa dilihat secara kasat mata, maka gunung yang mempunyai potensi letusan adalah gunung dengan tipe A. Dalam sejarah belum tercatat ada letusan untuk tipe B dan tipe C, namun demikian tidak tertutup kemungkinan gunung-gunung yang ada pada kedua tipe ini meletus setelah mengalami “tidur panjang”.
Gunung-gunung itu tersebar diberbagai tempat di Indonesia merupakan bagian dari Cincin Api ( “ring of fire” ).  Jumlah gunung api aktif Indonesia mencapai 129 atau setara 13% dari jumlah gunung api yang ada di dunia.

ANCAMAN DARI GUNUNG BERAPI

ALIRAN LAVA adalah cairan larutan silika pijar yang mengalir keluar dari dalam bumi melalui kawah gunungapi atau melalui celah (patahan) yang kemudian membeku menjadi batuan yang bentuknya bermacam-macam. Bila cairan tersebut encer akan meleleh jauh dari sumbernya membentuk aliran seperti sungai melalui lembah dan membeku menjadi batuan seperti: lava ropi atau lava blok. Umumnya di Indonesia membentuk lava blok. Bila agak kental, akan mengalir tidak jauh dari sumbernya membentuk kubah lava dan pada bagian pinggirnya membeku membentuk blok-blok lava tetapi suhunya masih tinggi, bila posisinya tidak stabil akan mengalir membentuk awan panas guguran dari lava.

AWAN PANAS/ALIRAN PIROKLASTIK ATAU WEDUS GEMBEL merupakan merupakan aliran material campuran terdiri dari gas, abu vulkanik dan batuan yang pijar bersuhu tinggi  lebih  dari 600 derakjat  Celcius dengan kecepatan luncur lebih dari 100 km/jam. Awan panas ini dapat dihasilkan langsung dari letusan gunungapi atau akibat gugurnya lava yang masih panas mengalir melalui lembah sungai. Dulu awan panas G Mearpi berasal dari guguran lava pijar sehingga arahnya jels menuju ke sungai di dekatnya. Tahun 2010 merepi meletus sehingga awan pijar terbentuk di sekeliling kerucut gunung api.

ABU/PASIR VULKANIK atau jatuhan piroklastik adalah bahan material vulkanik jatuhan yang disemburkan keudara saat terjadi suatu letusan, terdiri dari batuan berukuran besar sampai berukuran halus, yang berukuran besar (bongkah - kerikil) biasanya jatuh disekitar kawah sampai radius 5 – 7 km dari kawah, dan yang berukuran halus dapat jatuh pada jarak mencapai ratusan km bahkan ribuan km, dari kawah karena dapat terpengaruh oleh adanya hembusan angin. Sebagai contoh letusan G. Krakatau 1883 dapat mengitari bumi berhari-hari, juga letusan G. Galunggung 1980 dapat mencapai Australia.

GAS VULKANIK adalah gas-gas yang dikeluarkan saat terjadi letusan gunungapi, umumnya dikeluarkan saat terjadi letusan freatik, contoh gas vulkanik adalah gas Carbon monooksida (CO), Carbon dioksida (CO2), Gas hidrogen sulfida (H2S), gas sulfur dioksida (SO2), gas nitrogen (N2, NO2), dan lain-lain Sebagian besar gas ini beracun karena sifatnya dan karena volumenya.

HUJAN LUMPUR terjadi bila di kawah terdapat danau, maka bila terjadi suatu letusan dapat menghasilkan hujan lumpur.

LAHAR LETUSAN terjadi pada gunungapi yang mempunyai danau kawah seperti di G. Kelut, saat letusan tahun 1966, banyak korban di daerah Blitar karena adanya lahar letusan yang bersuhu diatas 100 C melanda daerah tersebut.

BANJIR LAHAR DINGIN terjadi pada suatu gunungapi yang baru meletus sehingga banyak material lepas hasil letusan disekitar puncak terhanyutkan oleh air hujan, sehingga aliran sungai itu terdiri dari larutan material vulkanik mulai dari halus sampai kasar (bongkah) bercampur dengan batuan lama disekitar lembah dan mengalir serta merusak semua tempat yang dilewatinya dan, yang kemudian diendapkan pada daerah lebih landai atau diendapkan di laut.

STATUS BAHAYA GUNUNGAPI

AKTIF NORMAL (LEVEL I) Kegiatan gunungapi berdasarkan pengamatan dari hasil visual, kegempaan dan gejala vulkanik lainnya tidak memperlihatkan adanya kelainan

WASPADA (LEVEL II) Terjadi peningkatan kegiatan berupa kelainan yang tampak secara visual atau hasil pemeriksaan kawah, kegempaan dan gejala vulkanik lainnya

SIAGA (LEVEL III) Peningkatan semakin nyata hasil pengamatan visual/ pemeriksaan kawah, kegempaan dan metoda lain saling mendukung. Berdasarkan analisis, perubahan kegiatan cenderung diikuti letusan

AWAS (LEVEL IV) Menjelang letusan utama, letusan awal mulai terjadi berupa abu/asap. Berdasarkan analisis data pengamatan, segera akan diikuti letusan utama

PETA KAWASAN RAWAN BENCANA (KRB)

Daerah yang berpotensi terlanda bahaya letusan terdiri dari 3 (tiga) kawasan, yaitu:

1. Kawasan Rawan Bencana III (KRB III) merupakan kawasan yang selalu terancam awan panas, gas racun, lahar letusansan, aliran lava, dan kawasan yang sangat berpotensi tertimpa lontaran batu (pijar) dan hujan abu lebat dalam radius 2 km dari pusat erupsi.
2. Kawasan Rawan Bencana II (KRB II) merupakan kawasan yang berpotensi terlanda awan panas, aliran lava, dan lahar letusan, serta kawasan yang berpotensi tertimpa lahar hujan dan hujan abu lebat dalam radius 5 km dari pusat erupsi.
3. Kawasan Rawan Bencana I (KRB I) merupakan kawasan yang berpotensi terlanda lahar hujan, serta kawasan yang berpotensi tertimpa lahar letusan dalam radius 10 km dari pusat erupsi.

(Prof Amin W)

Banjir Bandang Menerjang Kab Malang - Jatim

BLIAD_Sejumlah infrastruktur dan puluhan rumah di Desa Sumber Tangkil Kecamatan Tirtoyudo Kabupaten Malang, rusak parah akibat diterjang banjir bandang yang melanda wilayah itu kemarin malam.
Banjir bandang merusak sejumlah infrastruktur seperti dam, plengsengan, jembatan, pipa air bersih milik warga sepanjang tiga kilometer dan jalan di desa itu. Kerugian diperkirakan mencapai Rp 3 miliar.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang mengatakan, banjir bandang juga meluluhlantakkan puluhan rumah penduduk yang disebabkan oleh meluapnya Sungai Tundo. Dam dan pelengsengan sungai tak mampu menahan derasnya arus air akibat hujan deras selama berjam-jam tersebut.

Aliran sungai Tundo yang mengalir ke Pujiharjo juga ikut meluap. Infrastruktur yang rusak akibat tergerus air tersebut adalah jalan desa sepanjang 400 meter, pipa (saluran air bersih) sepanjang tiga kilometer, dam, pelengsengan Sungai Tundo, jembatan desa yang merupakan satu-satunya yakni Jembatan Kali Gamping. Jembatan Kali Gamping penghubung menuju perkebunan.

Jembatan Kali Gamping dibangun atas swadaya masyarakat. Dana pembangunan jembatan didapat dari swadaya masyarakat desa dan bantuan dari anggota dewan. Menyinggung penanganan pascabanjir, Hafie mengatakan sudah dilakukan kerja bakti yang melibatkan berbagai elemen, di antaranya TNI, PMI, BPBD, dan masyarakat setempat untuk membersihkan material banjir. Untuk membersihkan material lumpur, tim penanggulangan bencana mendatangkan beberapa alat berat.

(republika-mif)

Thursday, July 7, 2016

Waspada Maling Di Taman Nasional Gunung Rinjani

Yuk Ramaikan, share

Buat Para Sodara/Sodari pencinta Gunung Rinjani Harap Waspada dengan dua Orang yang tertera di surat ini resmi ini.

Jika berkesempatan atau kebetulan bertemu salah satu diantaranya, harap melapor ke pihak Taman Nasional Gunung Rinjani...

Terima kasih :)

Wednesday, July 6, 2016

Di Hari Lebaran , Gempa Bumi Mengguncang Buntok - Muara Teweh - Kalimantan

HARI Rabu (6/7/2016), tepat di Hari Lebaran, gempabumi tektonik mengguncang wilayah Buntok-Muara Teweh dan sekitarnya. Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempabumi ini terjadi pada pukul 14.03.01 WIB dengan kekuatan M=4,5 Skala Richter. Episenter gempabumi ini terletak pada koordinat 1,43 LS dan 115,14 BT, tepatnya di darat pada jarak 50 kilometer arah timurlaut Kota Buntok, Barito Selatan pada kedalaman hiposenter 10 kilometer.

Berdasarkan analisis peta guncangan (shakemap) BMKG, tampak bahwa guncangan gempabumi ini dirasakan di beberapa tempat seperti di Buntok dan Muara Teweh dalam skala intensitas II SIG BMKG (II-III MMI) serta di Sikan, Tungka dan Benangin dalam intensitas II SIG-BMKG (III-IV MMI). Di daerah ini guncangan gempabumi dirasakan cukup kuat oleh orang banyak, benda yang tergantung berayun-ayun,dan jendela kaca bergetar. Berapa orang dilaporkan sempat terkejut dan berlarian keluar rumah. Namun demikian hingga saat ini belum ada laporan mengenai adanya kerusakan sebagai dampak gempabumi.

Jika ditinjau dari kedalaman hiposenternya, tampak bahwa gempabumi yang terjadi merupakan jenis  Gempabumi Dangkal. Dengan memperhatikan peta geologi di zona guncangan, tampak bahwa di daerah ini memang banyak dipengaruhi oleh struktur geologi berupa lipatan dan sesar. Struktur lipatan berupa antiklin dan sinklin yang ada di daerah ini berarah relatif utara-selatan. Sehingga dengan kedalaman hiposenter gempabumi 10 kilometer, maka dapat disimpulkan bahwa gempabumi ini dipicu oleh aktivitas sesar aktif. Di zona Barito Selatan- Barito Utara memang terdapat sebaran beberapa sesar mikro dan belum diberi nama.

Terkait peristiwa gempabumi yang mengguncang Buntok-Muara Teweh dan sekitarnya, hingga laporan ini disusun belum terjadi gempabumi susulan (aftershocks). Untuk itu masyarakat setempat dihimbau agar tetap tenang karena berdasarkan monitoring BMKG sangat kecil kemungkinan akan terjadi gempabumi susulan.***

Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG
Twitter: @daryonobmkg

Saturday, July 2, 2016

Pemerintah Resmi Menutup Wisata Air Terjun Dua Warna - Deliserdang - Sumatra

Pemerintah resmi menutup lokasi wisata dua warna di Kecamatan Sibolangit, Deli Serdang, pasca banjir bandang yang menewaskan 22 orang korban.

Penutupan lokasi ini ditandai dengan pencopotan plang promosi obyek wisata tersebut oleh pihak kecamatan Sibolangit dengan dibantu oleh personil Satpol PP Deli Serdang.

“Pembukaan plang ini untuk mengantisipasi masuknya kembali warga ke lokasi tersebut,” Camat Sibolangit, Amos F Karo-Karo usai memimpin pencopotan plang tersebut, Jumat (1/7).

Menurut Amos, pencopotan plang ini sekaligus menjadi penanda bagi warga untuk tidak mendatangi lokasi tersebut, agar kejadian serupa tidak terjadi.

“Kita takut kalau tiak segera dibuka plangnya, warga mengira obyek wisata dua warna masih dapat dikunjungi kembali,” ungkapnya.

Plang yang dibongkar tersebut yakni plang promosi yang terpasang di bahu Jalan Jamin Ginting di Desa Bandar Baru. Dimana plang tersebut persis terpasang di pintu masuk menuju lokasi dua warna tersebut.

Diketahui, banjir bandang di telaga Dua Warna menewaskan 21 orang pada Minggu (14/5) lalu. Dari 22 korban, petugas hanya menemukan 19 jenazah korban, sedangkan 2 jenazah lainnya masih belum ditemukan hingga saat ini.

(Posmetro M)

Friday, July 1, 2016

Peringatan Di Larang Melakukan Aktifitas Di Gunung Api Bromo , Ijen , Kelud , Raung , Semeru

BLIAD_bersama ini kami sampaikan peta peringatan gunung api (gunungapi Bromo , gunungapi ijen , gunungapi kelud , gunungapi raung , gunungapi semeru ) di provinsi jawa timur , dalam rangka kesiap siagaan libur idhul fitri 1437 H tahun 2016 , peta peringatan ini mengenai rekomendasi larangan memasuki kawasan berbahaya dari kegiatan gunung api(peta terlampir) .

Kami mengharapkan pada batas kawasan di pasang rambu rambu larangan agar tidak terjadi korban pengunjung di hari libur idhul fitri.

Petw asli ukuran A4 dalam soft copy dapat di unduh di http://www.vsi.esdm.go.id , informasi lebih lanjut tenang bencana gunung api /geologi dapat di peroleh di posko bencana geologi di Jl Diponegoro No 57 Bandung.

(Pvmbg)

Thursday, June 30, 2016

Taukah Anda , Kenapa Foto Jaman Dahulu Sering Di Jumpai Wajah Tegang , Ini Alasannya

BLIAD_Sering dijumpai gaya berfoto yang dilakukan orang-orang zaman dahulu yang cenderung tegang dan tidak mau senyum sedikit pun serta selalu menutup bibirnya. Ternyata hal ini tidak hanya dipengaruhi budaya zaman dahulu yang cenderung kaku, namun berbagai faktor lain juga membuat mereka pelit senyum saat difoto.

Mulai dari alasan kesehatan hingga aturan yang sengaja dibuat berisi larangan berfoto dengan senyuman. Hal inilah yang membuat dokumentasi foto-foto lama nyaris sama, yakni tidak pernah menunjukan simpul tawa. Selain alasan tersebut, enam hal berikut ini juga menjadi alasan orang zaman dulu tidak mau tersenyum saat difoto.

1. Gigi yang Rusak
Alasan utama orang zaman dahulu tidak mau tersenyum ketika berfoto adalah masalah kesehatan. Pada saat itu, mereka tidak mau memperlihatkan gigi mereka yang rusak. Gigi yang rusak tersebut harus dicabut, karena tidak ada gigi patah yang bisa diperbaiki kecuali dicabut. Jadi mengatupkan mulut adalah satu-satunya cara untuk menutupi kekurangan tersebut.

2. Dianggap Tidak Sopan
Adat orang pada zaman dahulu terlebih lagi kaum bangsawan tidak diperbolehkan untuk tersenyum atau memperlihatkan gigi ketika berfoto karena dinilai tidak sopan. Khusus untuk kaum bangsawan, image di lingkungan kerajaan sangat kental serta harus menjaga sopan santun dan perilaku.
Hal itulah yang membuat mulut mereka tertutup rapat saat difoto. Selain itu, senyuman itu hanya ditemui pada anak-anak, orang misikin yang tidak berpendidikan serta para pemabuk. Menurut mereka tersenyum saat berfoto sering dikaitkan dengan orang yang bodoh dan konyol.

3. Kamera yang Belum Canggih
Kamera yang ada di zaman dahulu tidak secanggih saat ini. Orang zaman dahulu memerlukan waktu beberapa puluh menit hanya untuk mengambil satu jepretan saja. Hal tersebut membuat mereka terlalu lelah menunggu hingga hanya memperlihatkan wajah datar saat berfoto. Lalu, pada tahun 1837, Louis Jacques Mande Daguerre yang berkebangsaan Prancis menemukan teknik fotografi yang ia namakan Daguerreotype.

Dua tahun kemudian, dirinya memperkenalkan format fotografi baru, yang memungkinkan untuk pengambilan gambar berlangsung sekitar 60 sampai dengan 90 detik. Kendati demikian, tetap saja prosesnya masih melelahkan untuk menahan pose tawa selama waktu tersebut.

4. Dianggap Ribet dan Tidak Beretika
Sekitar tahun 1870-an, pengambilan foto hanyalah pada momen-momen tertentu saja. Pada momen istimewa tersebut mereka berfoto dan mencakup banyak orang sekaligus. Proses yang cukup ribet dalam pengambilan foto tersebutlah yang membuat mereka enggan tersenyum. Selain karena tersenyum itu dianggap tidak beretika.

5. Tidak Ingin Merusak Hasil Foto
Ketika itu, proses pengambilan foto merupakan pengalaman paling langka. Tidak hanya itu, biaya untuk berfoto kala itu terbilang mahal. Bisa jadi orang hanya berfoto sekali seumur hidupnya pada acara besar keluarga.
Pemotretan itu dilakukan di dalam studio yang kemungkinan besar tidak bisa dilakukan oleh orang-orang tak berpunya. Itulah yang menyebabkan mereka tidak ingin merusak hasil foto mereka dengan tersenyum.

6. Kondisi Lingkungan yang Menyedihkan
Pengaruh kondisi masyarakat juga menjadi alasan mengapa orang zaman dahulu tidak mau tersenyum saat difoto. Pada masa itu, banyak terjadi perang dan penjajahan yang pada akhirnya membuat mereka susah tersenyum.

Itulah 6 alasan orang zaman dahulu tidak tersenyum saat di foto. Namun, seiring berjalannya waktu kebiasaan tersebut akhirnya hilang dan digantikan dengan gaya foto yang beraneka ragam.

(S tempoe doeloe)
(Foto : Afscheid van hoofdredacteur P. Brooshooft van De Locomotief te Semarang KITLV)

Bukit Nanggi - Lombok

Bukit Nanggi ini berada di kawasan bagian timur lingkungan Geopark Nasional Gunung Rinjani, tepatnya di Desa Sembalun Bumbung Kecamatan Sembalun Kabupaten Lombok Timur. Merupakan Bukit tertinggi yang ada di Sembalun dengan ketinggian 2.300 mdpl.

Mendaki bukit ini berjalan kaki dengan jarak tempuh sekitar 4 jam pendakian. Tidak Jauh berbeda dengan bukit lainnya, Nanggi menyuguhkan pemandangan yang indah. Dari punggung bukit ini dapat disaksikan indahnya Gunung Rinjani dan view Sembalun menjadi objek perhatian yang mampu menyegarkan hati dan pikiran.

Bukan itu saja, bahkan dari atas bukit ini pengunjung bisa menyaksikan juga nun di kejauhan sana Gunung Tambora nampak anggun sebagai ikon pulau Sumbawa, juga terlihat desa-desa yang ada dikawasan Kecamatan Sambelia, Pringgabaya, Suela dan sekitarnya.

(1) Rute perjalanan menuju Bukit Nanggi dan bukit-bukit lainnya yang ada di Desa Sembalun dari Kota Mataram ditempuh melalui jalur Bertais – Masbagik – Aikmel – Suela – Sembalun dengan kendaraaan roda empat sekitar 1,5 sampai 2 jam.

Sesampai di Sembalun lanjutkan ke Sembalun Bumbung setelah itu perjalanan diteruskan dengan berjalan kaki. Walaupn sudah banyak pengunjung lokal dan mancanegara yang mendatangi bukti ini, namun akses jalan menuju kesana tidak seindah pemandangan yang akan diperoleh dari puncak bukit, alias jalannya masih relatif sulit.

Apalagi bagi pendaki pemula, maka pendakian bisa jadi lebih lama daripada pendaki yang sudah terbiasa. Lebih-lebih pada musim hujan, banyak ruas-ruas jalan yang licin, oleh karena itu menuju bukit ini pada musim panas akan terasa lebih nyaman.

Mendaki selama 4 jam baru bisa dilakukan bila jalan yang dilalui mulus dan ada orang sebagai penunjuk jalan yang biasa melaluinya. Jika tidak, maka bisa memakan waktu sampai 6 jam lebih, apalagi jika sering beristirahat semabri menikmati berbagai keindahan di sepanjang jalan, seperti hamparan hutan, padang savana, dan juga ada Air Terjun Banjer.

Berbeda dengan mendaki bukit-bukit rendah, maka pendakian ke Bukit Nanggi membutuhkan stamina ekstra. Itulah sebabnya sehingga pendaki bukit ini tidak sebanyak pendaki Bukit Pergasingan, Bukit Selong atau Bukit Bao.

Namun ketika sudah sampai di puncak bukit ini, rasa lelah dan gerah selama 4-5 jam perjalanan mulai sirna. Suguhan pemandangan indah dapat membuyarkan segala rasa letih dan pengunjung menjadi lupa bagaimana sulitnya ketika mendaki. Sebab ketika melayangkan pandangan ke sebelah utara barat, sungguh sebuah panorama menakjubkan terlihat dari sana.

Semburat warna matahari yang akan meninggalkan langit biru untuk bersembunyi dalam peraduannya memantulkan rasa kagum pada setiap pengunjung yang melihatnya. Begitulah suasana pada sore hari ketika temaram cahaya matahari secara perlahan-lahan di telan oleh keperkasaan Gunung Rinjani,

Kesempurnaan keindahan sunset yang sulit dicari bandingannya di tempat lain. Tetapi bagi yang tidak terbiasa dengan cuaca dingin bersiap-siaplah untuk tidak merasa nyaman, karena Desa Sembalun dikenal sebagai tempat yang cukup dingin. Namun di depan penghangat badan, cuaca malam di puncak Bukit Nanggi akan semakin bersahabat dan dapat dinikmati dengan damai. Ini pun tentu kalau pengunjung bermaksud menyempatkan diri menginap disana.

(2) Ketika pagi-pagi buta, bersiaplah untuk menikmati segala keindahan yang dijanjikan oleh Bukit Nanggi. Pengunjung tentu tidak akan lupa menyaksikan saat-saat matahari memulai tugasnya menyinari dunia. Sebuah sunrise yang sangat mengagumkan.

Secara perlahan matahari muncul dari balik gunung-gunung yang ada di Pulau Sumbawa, untuk selanjutnya menyinari lautan yang membentang. Satu persatu pandangan menyapu ke sekeliling, menyaksikan view desa-desa tetangga Kecamatan Sembalun, sebelah timur, selatan dan barat. Mulai dari ujung timur Kecamatan Sambelia nampak berjejer perkampungan-perkampungan penduduk.  Demikian pula menyambung Kecamatan Pringgabaya, Suela dan Wanasaba.

Dari puncak Bukit Nanggi juga dapat disaksikan keindahan Gunung Rinjani yang nampak berbeda, karena tinggi Gunung Rinjani tidak seperti ketika dilihat dari kaki bukit.

(Mount rinjani lombok)

Sunday, June 26, 2016

Di Temukan Kerangka Mrs X Di Gunung Slegok - Kulon Progo

Ditemukan Kerangka manusia di Gunung Slegok Pedukuhan Penggung Rt 67/24 Giripurwo Girimulyo Kulonprogo
kronologis Pada hari Sabtu saudara Suparno 60 th .Agama Islam pekerjaan Tani alamat Penggung Giripurwo sewaktu ke kebun miliknya untuk mencari rumput dan melihat kayu jatinya tiba2 melihat kerangka manusia kemudian saksi pulang memberitaukan kpd  adiknya yang bernama Tarmidi 50 tahun agama Islam pekerjaan Tani, alamat sama. Kemudian saudara Tarmidi Melaporkan penemuan tersebut kepada pak dukuh Sdra Paijan pukul 20.00wib. kemudian pak Dukuh Paijan melaporkan ke kantor polsek Girimulyo pada Hari Minggu 26 Juni 2016 pukul 07.00 wib Kemudian Jajaran Polsek dan bhabin KTM dipimpin Kapolsek Girimulyo mendatangi TKP / melakukan TP Tkp dan bersama2 Ka Puskesmas Girimulyo 1  dan Tim Inafis Res Klp serta PMi Klp lakukan olah TKP dan evakuasi korban.
Berkaitan tsb di atas mohon disebarkan kpd warga
1. Apakah ada keluarga perempuan yg hilang
2. Rambut hitam putih sdh beruban
3. Sudah berumur / agak tua.
4. Baju yg terakhir dipakai : Baju kebayak orang tua perempuan lengan panjang berwrna pink dan juga baku kain lengan panjang warna biru serta mengenakan rok cokelat pramuka SMA dgn ikat pinggang dari bekas ban dalam warna hitam
5. Dilengan kanan mengenakan gelang karet warna kuning putih 5 biji dan 1 biji pengikat rambut warna orange kombinasi hitam
6.Untuk sementara identitas Kerangka belum di ketahui umurnya jenis kelamin diduga perempuan.
7. kerangka dievakuasi dan di bawa ke RSUD Wates sedangkan Pakaian korban dibawa ke Polres untuk penanganan oleh Sat Reskrim Polres Klp

Demikian atas bantuan menyebarkan informasi ini kpd tetangga handaitolan teman kerabat yg merasa kehilangan dgn ciri2 tsb di atas . terima kasih

(Maryadi)
(Foto :  ilustrasi)

Goa Barat - Kebumen

Bisa merasakan & menikmati keragaman yg tersimpan di dlm kegelapan goa yg tidak banyak orang yang bisa menemukan apalagi menikmatinya.

untuk menikmati itu semua, terkadang kita harus turun di kedalaman puluhan meter Perut bumi, merangkak, lorong yang sempit, menyusuri sungai, memanjat dinding goa, bahkan berenang menyeberangi sungai bawah tanah yang sangat jernih
berbekal penerang di dalam goa, kita bisa melihat dengan sekilas berbagai macam keindahan yang tersembunyi di kegelapan, salah satunya Air terjun dlm goa dngn tinggi kurang lebih 32 meter.

Bermacam stalagmit & stalagtit yg terbentuk berjuta- juta tahun yang lalu. Keindahan yang tidak semua orang bisa menikmati

(Lee Jhun)

Friday, June 24, 2016

Catatan Kelam Gunung Kerinci dan Rinjani

Gunung kerinci

gunung kerinci 3.806 Mdpl terletak di Koordinat1°41′48″LU 101°15′56″BT / 1,69667°LS 101,26556°BT jambi - sumatra -  indonesia ,Sejak 1983, setahu saya sudah ada delapan pendaki yang hilang dan tewas di Gunung Kerinci, Korban pertama adalah Adi Permana. Dia terjun bebas ke jurang, dan baru berhasil ditemukan tim SAR dalam kondisi sudah meninggal.

Setelah itu, pada 1991 seorang pendaki bernama Yuda Shantika, juga dinyatakan hilang. Hingga saat ini, jenazahnya tidak berhasil ditemukan, meskipun ratusan tim SAR sudah berupaya melakukan pencarian.

Pada 1997 Gunung Kerinci kembali membuktikan keganasannya. Dua pendaki yakni Dadang dan Nanang juga dinyatakan hilang. Ratusan personel TNI saat itu ikut diterjunkan melakukan pencarian. Namun hasilnya tetap nihil, hingga saat ini mereka menghilang tanpa meninggalkan jejak.

Setahun kemudian, seorang pendaki asing asal Swis, juga hilang di puncak Kerinci. Lagi-lagi jenazahnya tidak berhasil ditemukan, meski tim SAR sudah meminta bantuan orang pintar untuk mencari survivor,

Setelah itu, pada 2003, tiga pendaki asal jakarta Utara, Wiwin, Tedi, dan Aloysius, juga hilang. Ketiga pendaki tersebut berhasil ditemukan, namun sayang kondisinya sudah menjadi mayat. Dengan bersusah payah tim SAR melakukan evakuasi, sehingga ketiganya berhasil di bawa ke jakarta utara

Terakhir, korban keganasan alam di Gunung Kerinci, bernama Setiawan Maulana (22), pendaki asal Bekasi , namun belum ada hasil hingga saat ini

Gunung rinjani

Gunung rinjani terletak di pulau lombok ganasnya gunung ini merenggut banyak korban di antaranya pada 2007 , 7 pendaki asal lombok Di antara jenazah ditemukan 3 identitas, antara lain Anwar Sadat, seorang mahasiswa dari Lokon Mujur, Lombok Tengah. Kemudian Hairul Antoni dari Dasan Baru, Aikmel, SDN 4 Lokokbunut, dan ada kartu penduduk atas nama Haji Abdullah dari Gili Gede, Sekotong Barat, Lombok Barat.

Pada juni 2010 Seorang warga negara Italia Federica Frovera, 27 tahun, pendaki gunung Rinjani tewas terjatuh dari tebing ke dalam jurang sedalam 80 meter, Senin (28/6) sore. Peristiwa itu terjadi ketika Federica bersama teman prianya, Guillome Antonilo, 30 usai melihat danau Segara Anak yang berada di bawah puncak Rinjani

Pada agustus 2014 Mario Alpanso Rodriguez (26), seorang pendaki asal Republik Dominika, ditemukan tewas di sekitar pos 2 karena terjatuh di Gunung Rinjani.

Rian Hadi (25th) pemuda asal Dusun Tauk Kabut Masbagik Utara Lombok timur adalah ketua dari 14 rombongan pemuda pecinta alam dari berbagai daerah yang melakukan pendakian melalui jalur Sembalun (Jalur Selatan). Ia diduga terpeleset sehingga terjatuh ke dalam jurang pada hari minggu, 24 Agustus 2014, dan di temukan meninggal di jurang

Phannee Rojwitcha, perempuan asal Thailand pemilik pasport J933464 terpeleset dan terjatuh ke jurang sedalam 10 meter saat akan menuju Danau segara anak pada Sabtu, 25 Juli 2015 ,dan di temukan dalam keadaan meninggal.

Di lanjut mei 2016 Seorang pendaki perempuan asal Palembang, Sumatra Selatan, Ika (26 tahun) ditemukan meninggal dunia di kawasan air hangat gunung rinjani

Itu beberapa data yang berhasil kami telusuri , semoga artikel ini membuat kita lebih berhati hati ketika melakukan pendakian , CMIIW



(Refrensi : antara , tempo , wikipedia , kompasiana , national geograpic , media center  , )

(Foto : tugu yudha <gigigingseoul>)