Thursday, July 14, 2016

Gempa Bumi Langka Guncang Selatan Jawa

HARI Jumat, tanggal 15 Juli 2016, pada pukul 01.28.03 WIB, sebagian besar wilayah selatan Jawa diguncang gempabumi tektonik dengan kekuatan M=5,1. Pusat gempabumi ini terletak pada koordinat 10.60 lintang selatan dan 107.95 bujur timur, tepatnya di Samudera Hindia pada jarak sekitar 330 kilometer arah selatan Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat atau pada jarak 159 kilometer arah timur Pulau Christmas, pada kedalaman hiposenter 10 kilometer.

Berdasarkan hasil analisis peta tingkat guncangan (shake map) BMKG, dampak gempabumi ini menimbulkan guncangan pada I Skala Intensitas Gempabumi BMKG (SIG-BMKG) atau II skala intensitas Modified Mercally Intensity (MMI) di hampir seluruh wilayah Jawa bagian selatan dari Malingping, Pelabuhan Ratu, Pangandaran, Cilacap, Kebumen, Yogyakarta, Pacitan, hingga Malang. Gempabumi ini tercatat dengan baik oleh peralatan BMKG dan di berbagai daerah tersebut beberapa orang dilaporkan merasakan adanya guncangan gempabumi.

Meskipun dampak gempabumi tidak signifikan, tetapi peristiwa gempabumi ini ditinjau dari zona seismogeniknya termasuk gempabumi langka. Gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal di luar zona subduksi (outer rise), sehingga gempabumi ini menarik bagi para ahli kebumian.

Jika kita memperhatikan letak episenternya, tampak bahwa pusat gempabumi ini berasosiasi dengan dinamika tektonik di zona outer rise selatan Jawa yang mengalami tarikan Lempeng Indo-Australia di luar zona subduksi. Mengingat gaya yang bekerja berupa tarikan lempeng, maka relevan jika mekanisme sumber gempabumi yang terjadi adalah penyesaran turun (normal fault).

Peristiwa gempabumi di luar zona subduksi memang tergolong langka. Di selatan Jawa, gempabumi semacam ini pernah terjadi pada 11 September 1921 dengan kekuatan M=7,5. Laporan Visser (1922) menunjukkan bahwa spektrum guncangan gempabumi saat itu mencapai jarak sejauh 1.500 kilometer. Di barat, guncangan dirasakan hingga Krui, Lampung dan di timur hingga Taliwang, Sumbawa. Di wilayah antara Cilacap dan Blitar dilaporkan banyak bangunan tembok mengalami retak-retak dan roboh. Menurut Soloviev dan Go (1984), gempabumi outer rise Jawa 1921 memicu terjadinya tsunami kecil yang teramati di Parangtritis hingga Cilacap.

Patut disyukuri bahwa meskipun gempabumi ini berpusat di laut dengan mekanisme sesar turun, tetapi gempabumi yang terjadi pada dinihari tadi tidak menimbulkan tsunami, karena kekuatannya tidak mendukung adanya perubahan dasar laut yang signifikan untuk memicu terjadinya tsunami.

Dari hasil monitoring BMKG selama satu jam paska gempabumi belum terjadi gempabumi susulan.  Untuk itu masyarakat pesisir selatan Pulau Jawa dihimbau agar tetap tenang mengingat gempabumi yang terjadi tidak berpotensi tsunami.***

Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG
Twitter: @daryonobmkg

Related Posts:

  • Saat Terjadi Kebakaran , Apa Yang Harus Di LakukanKebakaran paling mematikan terjadi di rumah ketika orang sedang tidur dan jika terbangun saat ada teriakan kebakaran, kita mungkin buta (gelap gulita), bingung dan tidak dapat menemukan jalan keluar rumah walau kita sudah tin… Read More
  • Cara Mudah Mengetahui Kapan Awal RamadhanAda 2 cara mudah untuk mengetahui kapan awal Ramadhan, seringkali kita dibingungkan kapan tepatnya 1 Ramadhan itu terkadang bisa bersamaan dan juga berbeda. Kita bisa mengetahui kapan tepatnya awal puasa itu dengan cara simpe… Read More
  • GEMPA GN SEMERU MENINGKATAktivitas kegempaan di Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur mengalami peningkatan. Namun, status gunung tertinggi di Pulau Jawa tetap dipertahankan pada status waspada atau level II. "Kemarin (Sabtu 31 Oktober 2015-red) itu ka… Read More
  • Fenomena Gempa Bumi Dan Gelombang Laut Pasang Saat IniBLIAD_Selama 10 hari terakhir wilayah Indonesia telah diguncang 3 peristiwa gempabumi signifikan yang menimbulkan kerusakan. Pertama adalah gempabumi yang mengguncang wilayah Sumatera barat dan Bengkulu M 6,5 pada 2 Juni 2016… Read More
  • Pawitra Gunung Dengan Seribu CandiBPCB Trowulan mencatat banyak candi ukuran kecil yang tersebar di lereng-lereng Gunung Penanggungan. Selain candi, terdapat gerbang dan terakota.  Karena berusia tua dan lokasinya sulit dijangkau, banyak bangunan candi k… Read More

0 komentar:

Post a Comment