Negara Jepang merupakan Negara kepulauan relatip kecil dan terletak di kawasan geologi tektonik aktif dengan banyak gempa dan tsunami sama dengan negara kita. Karena kecilnya kepulauan maka masyarakat Jepang tidak punya pilihan lain, mereka harus menghadapi gempa dan tsunami tersebut. Untuk itu mereka mencatat, meneliti, mengembangkan sistem peringatan dini, mengembangkan bangunan tahan gempa, dan mensosialisasikan hasil penelitiannya. Sosialisasi kepada masyarakat tanpa kecuali baik kepada balita, manula, ibu-ibu hamil, maupun penyandang cacat dan lain-lain. Mereka melakukan gladi atau simulasi menghadapi gempa secara rutin dalam jangka waktu tertentu. Karena sosialisasi sudah berlangsung lama maka masyarakat Jepang sudah terbangun budaya keselamatan, sehingga saat terjadi gempa mereka reflek akan bersembunyi di bawah meja sampai getaran selesai baru mereka keluar ruangan satu persatu. Tsunami Sendai pada Jumat tanggal 11 Maret 2011 Jepang dihantam gempa 9,0 skala Richter dan diikuti tsunami yang dahsyat, rusaknya infrstruktur, kebakaran hebat, dan rusaknya intalasi nuklir. Gempa dan tsunami ini mirip dengan yang terjadi di Aceh tahun 2004, nanti bisa kita bandingkan jumlah korban dan kerusakan yang terjadi. Tsunami di Aceh jumlah korban lebih dari 167.300 orang sedangkan di Jeang tidak lebih dari 20.000 orang.
KETIDAK TAHUAN DAN TIDAK MAU TAHU TENTANG GEMPA BISA MEMBUAT KITA TERBUNUH.
SIAPA YANG BERTANGGUNG JAWAB? NEGARA ARTINYA SETIAP ELEMEN MASYARAKAT BERTANGGUNG JAWAB AKAN HAL INI, khususnya yang mengetahui masalah ini.
( Prof Amin W )
( Prof Amin W )
0 komentar:
Post a Comment