Setelah gempa 5.6 SR pada 11-Nov-15 18:45:25 WIB yang cukup menghebohkan,
Kembali terjadi gempa di Laut Selatan Trenggalek,
Magnitude (mbl) 4.3
Region SOUTH OF JAVA, INDONESIA
Date time 2015-11-12 02:34:44.5 UTC/07:34:44.5 WIB
Location 9.59 S ; 112.24 E
Depth 78 km
ESMC
Sementara itu di Zona Tengah Lempeng Australia yang bertemu dan menujam Lempeng Info-Eurasia tetdapat banyak Seismic Gsp yang berpotensi menjadi Megathrust.
Walau kejadian gempa tidak dapat diprediksi waktunya namun potensi Gempa Megathrust tetap harus diwaspadai. Tren atau pola kegempaan yang semakin sering tampaknya perlu mewaspadai potensi kejadian dengan pola Gempa Honshu dengan rentang waktu yang lebih panjang serta mewaspadai potensi peningkatan aktifitas Gunung Api akibat naiknya magma hasil aktifitas penujaman Lempeng Australia ke LempengvIndo-Eurasia.
Secara umum zona sumber kejadian gempa bumi di Indonesia berdasarkan mekanisme fisik dapat di bagi menjadi :
1. Zona Subduksi yaitu zona kejadian gempa bumi yang terjadi di sekitar pertemuan antar lempeng. Sumber penunjaman lempeng kerak bumi dapat di bagi menjadi dua model yaitu pada lajur mega thrust atau gempa bumi interplate maupun dalam lajur Beniof/gempa intraplate. Lajur megathrust adalah bagian dangkal suatu lajur subduksi yang mempunyai sudut tukik yang landai sedangkan zona Benioff adalah bagian dalam suatu lajur subduksi yang mempunyai sudut tukik yang curam.
2. Zona transform adalah sesar geser pada batas antara dua lempeng dimana pada daerah ini terjadi gesekan atau translasi dan tidak terjadi penelanan kerak bumi, akan tetapi terjadi gerak horizontal dan menyebabkan gempa bumi besar (Katili, 1986).
3. Zona sumber-sumber sesar kerak bumi dangkal (shallow crustal fault) adalah patahan kerak bumi dangkal dan aktif.
Gempa megathrust itu adalah gempa yang terjadi pada zona subduksi di batas lempeng di mana satu lempeng tektonik mendorong lempeng lainnya sehingga terjadi subduksi dan menimbulkan getaran (gempa). Hal ini menyebabkan salah satu lempeng akan bergerak turun sedangkan yang lainnya bergerak naik. Gempa ini hanya terjadi di batas lempeng yang dangkal, yang dekat dengan permukaan bumi sehingga dapat menghasilkan gempa yang sangat dahsyat hingga di atas 9 SR.
Seismic Gap (SG) adalah istilah yang digunakan untuk kawasan aktif secara tektonik namun jarang terjadi gempa dalam jangka waktu yang lama. Salah satunya adalah selatan pulau Sumatra dan Jawa terdapat zona subduksi antara Lempeng Australia dgn Lempeng Eurasia, dimana jarang terjadi gempa sehingga menyimpan potensi terjadinya gempa megathrust.
Maka perlunya peningkatan kewaspadaan di daerah selatan Sumatera-Jawa dan Sunda kecil karena potensi gempa megathrust ini juga berpotensi menimbulkan tsunami yang dapat terjadi sewaktu-waktu bahkan tanpa peringatan atau tanda-tanda yang mendahului. Selain itu pergerakan Lempeng Australia ini juga dapat meningkatkan aktifitas Gunung Api di Sumatera, Jawa dan Sunda Kecil.
1. Risalah dan Analisa #eyang_prabhandaru MIM, M.Eng, Ph.D (Kontributor, Narasumber dan Staf Ahli MRC)
2. Analisa MRC-Merapi Rescue Community (Mitigation-Rescue-Conservation)
3. Berbagai Sumber
1. Hapalkan jalan keluar, arah jalan keluar harus bebas dari rintangan
2. Kunci pintu tetap di lubangnya
3. Jangan menaruh benda di atas lemari
4. Lemari dikawat ke tembok
5. Senter dan lampu Emergency tersedia ke arah jalan keluar
6. Jangan panik
7. Titik kumpul aman di luar rumah bebas pohon, tiang listrik
8. Siapkan tas siaga
Merapi Rescue Community
Mitigation-Rescue-Conservation
Foto : daerah rawan gempa (doc : Lesto P K)